Toko Buku Online Terlengkap

Senin, 16 Januari 2012

Asri Tadda ( Dokter Yang Sukses Di Bisnis Internet Marketing )

| Senin, 16 Januari 2012 | 2 komentar


Kalau bicara soal bisnis internet marketing, pasti kita berfikir mereka yang bergelut di dunia tersebut adalah lulusan atau orang yang berprofesi di bidang komputer, informatika, multimedia dsb. Tapi Kalau kita mendalami lebih luas mengenai orang - orang yang sukses di bidang internet marketing ada beberapa bahkan banyak yang berprofesi diluar bidang yang berbasis komputer dan komunikasi.

Ketika saya mendengarkan Audio Book dari buku "7 Keajaiban Rezeki", ada salah satu pembicara yang sukses dibidang internet marketing dan profesinya adalah jurusan KEDOKTERAN.

Berikut informasi tentang kisah sukses beliau yang bagi saya sangat menginspirasi diri saya sendiri.

Tidak ada yang istimewa dari sosok Asri Tadda. Sepintas, ia terlihat seperti anak muda pada umumnya yang doyan mengobrol, penuh semangat dan energik. Tapi, jangan salah, di balik penampilan sederhananya, ia merupakan salah satu pengusaha muda yang sudah membuktikan kepiawaiannya dalam berbisnis.
Bahkan, Asri meraih penghargaan sebagai pemenang kedua tingkat nasional kategori pengusaha muda Mandiri dalam ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2008. Ini merupakan ajang tahunan yang diadakan PT Bank Mandiri Tbk untuk mendorong wirausaha di kalangan anak muda.

Kini, Asri sukses memimpin dan mengelola AstaMedia Group yang bermarkas di Makassar. Perusahaannya ini membawahi sejumlah cabang usaha, yang bergerak di bidang online marketing.

Asri mempunyai ratusan blog. Salah satunya, www.astamediagroup.com. Bisnis Asri meliputi penjualan iklan per klik di dalam blog, optimalisasi search engine, dan jual beli artikel online.

Tapi, setahun belakangan, Asri juga mulai mengembangkan bisnis konvensional sebagai pendamping bisnis utamanya yang berada di dunia kasat mata ini. Antara lain, bisnis kafe dan membuka sekolah.

Sukses Asri tidak dibangun dalam sesaat. Pemuda kelahiran Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan itu mengaku membangun bisnisnya dari nol. Kendati lahir dari keluarga mampu, Asri dikenal sebagai sosok anak muda yang Mandiri. Hasratnya untuk Mandiri tampak sejak remaja. Setamat pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di Malili, Asri memilih merantau ke Kota Makassar untuk menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Umum-nya (SMU). Jadi, ia sudah mulai merasakan betul terbatasnya uang bulanan kiriman orang tuanya.

Setamat SMU tahun 1999, Asri berhasil masuk ke jurusan Kedokteran Umum di Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas). "Bukan main bangganya orang tua saya melihat saya menjadi calon dokter," tuturnya kepada Aprilia Ika dari Kontan.

Tapi dasar Asri, ia tidak kerasan hanya duduk diam menuntut ilmu. Ia malah aktif mengikuti seabrek kegiatan organisasi intra kampus, serta mengikuti organisasi kepemudaan lainnya. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakul-tas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar tahun 2001-2002. Pada masa yang sama, ia juga menjabat sebagai Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Kedokteran Unhas, serta Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar Timur.

Sebagai aktivis mahasiswa dengan seabrek kegiatan, Asri Tadda memanfaatkan aneka jabatannya untuk menulis opini di beberapa koran derah di Makassar. Dalam sebulan, ia bisa dua kali menulis untuk koran daerah. Hasilnya lumayan, ia bisa menambah uang saku sebanyak Rp 500.000 sampai Rp 800.000 sebulan. "Uang itu benar-benar saya butuhkan. Karena biaya kuliah saya di Kedokteran Umum sangat mahal," ujar Sarjana Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas), Sulawesi Selatan ini.

Dari rajin menulis opini inilah, Asri Tadda berkenalan dengan dunia internet. Salah satu hal yang menarik minatnya adalah dunia online marketing. Gara-gara online marketing, Asri Tadda sempat menjadi orang asing bagi kawan-kawan seangkatannya. "Waktu itu, tahun 2005 saya masih kerja praktek. Saya sering ngabur," ujarnya.

Beruntung, Asri adalah pemuda berotak encer. Sehingga, walaupun sering kabur dari praktikumnya, ia tetap mendapat nilai yang baik.

Asri juga tak asal membolos. Ia memilih warnet sebagai tempatnya membolos. Di warnet-warnet di kota Makassar inilah, Asri belajar online marketing secara otodidak selama dua tahun. Tetapi konsekuensinya, para penjaga warnet sering sebal dengan ulahnya yang sering memanfaatkan happy hour. "Awalnya, saya iseng bikin blog pribadi untuk mencatat aneka opini yang sudah dimuat di koran," ujar pria kelahiran Malili, 28 tahun silam ini.

Tapi, keisengannya berlanjut. Dia sering menemui artikel yang membicarakan bagaimana seseorang mendapat banyak duit dari internet. Tergiur, Asri pun mulai mencobanya.

Mengawali langkahnya, Asri belajar mengenai blog advertising dan membuat blog advertising dari blog gratis. Dalam suatu kesempatan, blog advertising-nya mendapat uang US$ 400 dari iklan per klik Google Adsense. "Uangnya untuk mentraktir teman yang mencibir usaha saya," kenang tertawa kecil.

Setelah itu, barulah Asri mengenal cara berjualan artikel secara online dan cara menjual link (tautan) website lainnya. Akhirnya, lewat berjualan link, ia mendapat US$ 100. Dari uang ini, Asri membayar jasa hosting seharga US$ 95 serta domain US$ 10. Maka, Asri resmi berpindah dari blog gratis ke blog profesional. "Tantangan terbesar saya saat itu, saya tidak tahu marketing dan bahasa Inggris pas-pasan," ujarnya.

Toh, Asri nekat. Dia lalu mendirikan usaha jual beli artikel secara online bernama Article Trade. "Kami menyediakan artikel umum bahasa Inggris. Ada ratusan penulis yang bersedia menjalin rekanan dengan saya," ujarnya.

Hasilnya lumayan. Sehari bisa laku 50 artikel. Padahal artikel sepanjang 200 kata saja sudah bisa dibanderol harga US$ 5. "Untuk fee penulis US$ 2, masuk saku saya US$ 3," papar Asri.

Asri punya ratusan blog advertising yang ia kelola bersama beberapa teman. "Omzet saya sekitar Rp 100 jutaan per bulan," ujarnya.

Sukses berjualan link dan artikel online membuat Asri Tadda semakin mantap melebarkan sayap bisnisnya. Kini, selain punya 10 jenis layanan bisnis online lainnya, Asri mendirikan sekolah blogging pertama di Asia. Tahun 2008 merupakan tahun keemasan bagi Asri Tadda. Pemuda asli Malili, Sulawesi Selatan, ini tampil sebagai juara kedua ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) tingkat nasional.

Keberhasilannya tersebut semakin memicu semangatnya. Dia ingin membuka mata masyarakat bahwa bisnis online merupakan salah satu usaha yang terhormat dan bisa membuka lapangan pekerjaan, seperti halnya bisnis dagang biasa.

"Selain percaya diri saya meningkat, saya juga banyak mendapat inspirasi usaha setelah mengikuti WMM," ujar Asri yang kini fasih berbahasa Inggris ini. Inspirasinya terwujud dalam dua jalur pengembangan bisnis, yakni bisnis online dan bisnis offline alias bisnis konvensional. Keduanya berada di bawah bendera holding AstaMedia Group.

Untuk bisnis online, Asri, mengembangkan ratusan blog yang sudah ada. "Kalau dulu sebelum WMM baru 100 blog, kini sudah 250 blog advertising," ungkapnya. Kebanyakan blog Asti membahas seputar dunia kesehatan atau medis. "Fokus sasaran saya memang untuk klien-klien yang punya bisnis di industri kesehatan," ujarnya.

Selain itu, jasa layanan online Asri bertambah. Kini ia juga merambah ke bisnis search engine optimization (SEO). SEO sendiri merupakan software yang bisa membuat sebuah situs web bisa tampil di halaman muka situs pencarian Google.

Untuk jasa SEO, Asri punya dua layanan, yaitu SEOSEMID Inc. untuk website non medis dan SEOMeds untuk website medis. "Omzet untuk SEOMeds saja, November ini saya dapat US$ 60.000," ujarnya.

Dari jumlah itu, keuntungan Asri sekitar 50%. Asri menyimpulkan, lebih spesifik layanan yang ia buat, akan lebih kena ke bisnis klien. Sehingga, "Semakin banyak pula uang yang didapat," imbuhnya.

Tak hanya itu. Asri masih mempunyai layanan iklan baris dan layanan internet marketing. Antara lain Iklan Baris Terbaru, Iklan Baris Makassar, Iklan Baris Terkini, dan Pasang Iklan Baris. Terakhir, layanan Astalog.com, yang merupakan layanan kurikulum pendidikan bagi murid sekolah blogging miliknya. Total jenderal, dalam sebulan, Asri bisa meraup omzet sekitar Rp 300 juta dari bisnis online. Padahal, dia hanya dibantu sekitar 13 karyawan.

Pelajaran yang mungkin dapat kita teladani dari beliau adalah segala sesuatu yang baik dan positif pasti kita raih jika kita fokus, terus belajar dan take action !!
 
Peluang untuk sukses selalu ada jika kita mau memanfaatkannya. .
 
Tidak ada kata gagal yang ada hanya belajar..

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Semangat!! Membaca artikel ini benar-benar membuat Semangat!! Terima kasih inspirasinya..

Dosen Jualan mengatakan...

Dunia internet marketing memang cukup menjanjikan untuk saat ini, yang ingin belajar masih ada waktu selagi masih banyak peluang

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Komentar Anda

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com